This is Bali

Tak terasa sudah kurang lebih 10 hari saya dan keluarga menetap di Bali. Setelah cukup beradaptasi di 2 hari pertama, kami memulai banyak perjalanan-perjalanan panjang yang seru dan menarik. Yang paling sering adalah mengunjungi tempat yang bernama Bali Collection yang terletak di daerah Nusa Dua. Untuk apa? Entahlah.. Ada yang untuk mengganti tikdt oma saya, ada yang untuk 'breading' rambut saudara saya, ada pula yang hanya sekedar jalan-jalan. Terkadang sayasuka mengunjungi pantai di tempat tersebut. Pertama kali kesana sudah sore sehingga airnya sudah surut. Namun, hal itu menyebabkan banyak objek lautan (seperti rumput laut, bintang laut, dan karang) yang terdampar atau lebih tepatnya terlihat dengan jelas. Sempatkan diri mengambil beberapa foto, dan juga mencuci muka dengan air laut sembari menghirup udara pantai. Kesempatan selanjutnya yang menyebabkan kami berkunjung ke tempat yang sama, kami gunakan untuk bermain lebih lama di pantai. Ketika itu cukup siang, dan akhirnya saya gunakan untuk berjemur. Memang, warna kulit tubuh saya sudah cukup gelap, namun saya tak peduli. Have fun go mad. Hahaha :D

Namun, setiap kesempatan kami ke Bali Collection tadi, kami selalu makan. Tak makan maka tak senang. Ada sebuah restoran Jepang yang bernama Matsuri. Kami biasa makan disitu. Pertama, saya memesan 'beef' apa gitu, namun rasanya enak dan gurih. Setelahnya, saya langsung BAB dengan jumlah yang cukup banyak dan waktu yang cukup lama.

Kesempatan kedua yang 'memaksa' kami datang ke restoran tadi, saya memesan Chicken Katsudon, semacam masakan ayam gitu lah yang tidak kalah enak dengan 'beef' yang saya makan pertama kali.

Pada kesempatan selanjutnya datang ke Bali Collection, kami tidak lagi makan di restoran Jepang tadi, melainkan di sebuah restoran yang bernama Coco Bistro. Sebelumnya, kami juga pernah makan di restoran dengan nama yang sama yang terletak di Tanjung Benoa, dimana kami sempat nyasar karena Nick hanya memberi petunjuk bahwa ia (yang sebelumnya lagi pernah makan disana) pernah makan di sebuah restoran bermeja putih. Tentulah kami bingung, walaupun pada akhirnya ketemu juga. Ketika itu saya memesan Risotto Mushroom. Namun, ketika kami makan yang di Nusa Dua, saya memesan Roll Chicken Mozarella deh kalau tidak salah. Mirip-mirip chicken cordon bleu gitu.. Pastinya gurih lah..

Kami tidak hanya menghabiskan waktu di Nusa Dua. Kami juga membeli oleh-oleh buat mereka yang ingin diberikan, dan buat saya sendiri yang sepertinya lebih banyak dari yang untuk diberikan. Untuk saya, saya membeli beberapa baju barong, dan juga beberapa alat musik seperti harmonika daun, marakas, dan mini gamelan. Tak lupa saya membeli beberapa pajangan seperti kotak dan laci (yang entah untuk menyimpan apa), dan juga pajangan kapal.


Rutinitas kami yang hampir setiap malam adalah membeli martabak. Sebab, martabak tipis di Indorolland sangat enak. Entah karena ini Bali, atau karena resepnya. Tetapi memang sih di Jakarta maupun Bogor tak ada martabak tipis seenak yang ini. Kami biasa membeli 3 kotak, dan hebatnya hampir selalu habis. Seandainya bersisa paling hanya 1-3 biji. Hahaha, rakusnya kami.

Selain itu, karena ada World Cup South Africa 2010, kami jadi biasa menonton dan tidur malam. Tidak hanya di rumah, terkadang kami menyempatkan diri nonton bareng di KFC. Nick bilang tidak se-seru di luar negeri dimana masing-masing penonton memiliki 1 tim untuk diperjuangkan. Di KFC tadi, setiap ada peluang, semuanya teriak. Lalu, tim yang menang yang didukung. Tak ada salahnya sih.. Ketika itu kami menonton pertandingan 'juara tanpa mahkota' melawan 'juara dunia 5 kali' alias Belanda vs Brazil yang berlangsung sangat sengit dan juga menarik.

Di sela-sela liburan, saya menyempatkan diri untuk belajar menyetir mobil di bawah asuhan papa saya. Nyetir di jalan lurus sih sudah cukup oke. Tinggal belajar parkir dan juga berhenti di kondisi tanjakan saja yang masih harus diperbaiki. Setelah melalui pembelajaran yang cukup panjang, pada akhirnya saya berhasil parkir sendiri dengan cukup sempurna. Betapa jagonya saya. Hahaha, bangga.

Bali terkenal akan pantainya. Namun, bermain pantai yang sebenarnya (berjemur, dan bermain air pantai yang jebar-jebur), hanya saya rasakan sekali, yaitu di pantai Dreamland, dekat rumah tante saya, yang terletak di daerah Pecatu. Ketika itu matahari bersinar dengan cukup baik, dan ombaknya cukup besar. Jadi sudah cukup untuk memenuhi rasa penasaran saya terhadap pantai.

Hmm.. Begitu banyak pengalaman yang saya dapatkan, ditambah dengan perasaan senang dan bahagia untuk mengisi waktu liburan ini. Namun, tetap saja semua ada batasnya. Ada waktu dimana saya harus pulang, dan itu bertepatan dengan hari ini. Kami harus meninggalkan tempat yang membahagiakan ini, dan pergi dari tempat nan damai ini. Bye Bali, see you later..

Komentar

  1. alur ceritanya dah mulai enak diikutin terus diimprove mis nya ditambahkan unsur humor etc

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Pustaka Mudah dengan Mendeley

Daftar Isi Otomatis dari Microsoft Word

Target 2015