Futsal Superstar
Libur lagi, libur lagi. Oh indahnya minggu ini, minggu yang penuh liburan. Hanya saja kompensasinya adalah waktu yang tertinggal harus dikejar. Namun, tatkala ada kesempatan, nikmati saja, lah.. Hehe
Mengisi waktu kosong, saya diajak teman-teman untuk bermain futsal. Tak nolak, lah, lagipula lama rasanya saya tak berfutsal ria. Pukul sembilan kurang saya sampai, baru ada 2 orang saja. Beberapa waktu kami baru berenam. Terpaksa kami serahkan lapangan ke orang lain dahulu.
Setengah sepuluh, teman-teman sudah banyak yang datang. Maka kami putuskan untuk bermain. Tim saya terdiri atas Revan, Diandra, Dandy, dan tentunya saya, serta Imad di pos gawang. First to three. Tim pertama berhasil kami kalahkan. Saya mencetak dua gol. Tim kedua juga berhasil kami kalahkan. Saya mencetak satu gol. Bahkan, tim ketiga juga berhasil kami taklukan. Kembali saya mencetak satu gol. Menang memang sangat menyenangkan. Namun tetap, stamina tak bisa dibohongi. Kami mulai hilang konsentrasi. Maka, habislah masa kejayaan kami dilumat habis 0-3. Haduh..
Kami bermain selama 2 jam. Komposisi pemain berubah-ubah. Berbagai posisi dilakoni. Saya memang bukan anak futsal, namun kala bermain melawan teman yang jago futsal, saya ikut merasa jago. Hehe. Akhirnya, waktu habis. Kami sudah terlalu letih.
Bermain ramai-ramai memang menyenangkan. Apalagi karena futsal bukanlah permainan perseorangan, melainkan dibutuhkan yang namanya kerjasama mumpuni demi membongkar pertahanan lawan serta merobek jala lawan sembari melindungi gawang sendiri. Di sanalah letak sebuah olahraga serta permainan futsal ini. Tentu hal ini tak bisa dikerjakan sendiri, melainkan butuh dukungan antara satu dengan yang lain. Masalah terberat adalah bagaimana mengangkat moral setelah kalah. Juga masalah komunikasi, kepercayaan diri, dan kepercayaan kepada rekan satu tim. Insting membunuh harus diperagakan dengan tidak membuang peluang. Tidak ada yang namanya mengalah, atau biasa disebut 'nge-fur'. Pilihannya dua, menang, atau menanggung malu. Semoga saya bisa terpacu untuk menjadi lebih baik lagi :)
Mengisi waktu kosong, saya diajak teman-teman untuk bermain futsal. Tak nolak, lah, lagipula lama rasanya saya tak berfutsal ria. Pukul sembilan kurang saya sampai, baru ada 2 orang saja. Beberapa waktu kami baru berenam. Terpaksa kami serahkan lapangan ke orang lain dahulu.
Setengah sepuluh, teman-teman sudah banyak yang datang. Maka kami putuskan untuk bermain. Tim saya terdiri atas Revan, Diandra, Dandy, dan tentunya saya, serta Imad di pos gawang. First to three. Tim pertama berhasil kami kalahkan. Saya mencetak dua gol. Tim kedua juga berhasil kami kalahkan. Saya mencetak satu gol. Bahkan, tim ketiga juga berhasil kami taklukan. Kembali saya mencetak satu gol. Menang memang sangat menyenangkan. Namun tetap, stamina tak bisa dibohongi. Kami mulai hilang konsentrasi. Maka, habislah masa kejayaan kami dilumat habis 0-3. Haduh..
Kami bermain selama 2 jam. Komposisi pemain berubah-ubah. Berbagai posisi dilakoni. Saya memang bukan anak futsal, namun kala bermain melawan teman yang jago futsal, saya ikut merasa jago. Hehe. Akhirnya, waktu habis. Kami sudah terlalu letih.
Bermain ramai-ramai memang menyenangkan. Apalagi karena futsal bukanlah permainan perseorangan, melainkan dibutuhkan yang namanya kerjasama mumpuni demi membongkar pertahanan lawan serta merobek jala lawan sembari melindungi gawang sendiri. Di sanalah letak sebuah olahraga serta permainan futsal ini. Tentu hal ini tak bisa dikerjakan sendiri, melainkan butuh dukungan antara satu dengan yang lain. Masalah terberat adalah bagaimana mengangkat moral setelah kalah. Juga masalah komunikasi, kepercayaan diri, dan kepercayaan kepada rekan satu tim. Insting membunuh harus diperagakan dengan tidak membuang peluang. Tidak ada yang namanya mengalah, atau biasa disebut 'nge-fur'. Pilihannya dua, menang, atau menanggung malu. Semoga saya bisa terpacu untuk menjadi lebih baik lagi :)
Komentar
Posting Komentar