Saat Itu
Ada saat di mana kita merasa bahagia, senang, dan mentari bersinar. Saat itu layaknya berada di atas awan, terbang tinggi tanpa batas. Semua yang kita lakukan membuat hati terang benderang.
Ada saat pula di mana kita merasa sedih, sakit, pilu. Saat itu layaknya berada di atas tanah, terbaring jatuh, tertimpa batu letusan gunung api, hingga panas seluruh hati. Saat-saat itu ada, dan kita tak bisa mengelak. Saat itu harus kita hadapi. Saat itu sangat menyebalkan. Saat itu rasanya dunia hancur.
Tapi di saat itu kita belajar. Saat itu kita mengambil hikmah bahwa saat itu datang untuk memberi kita sesuatu yang berarti. Saat itu membuat kita berpikir bahwa selama ini ada sesuatu yang salah, hingga sampai terjadi saat itu.
Jangan menganggap saat itu tidak adil, karena saat itu mempresentasikan apa yang telah kita perbuat. Saat itu menghadirkan intropeksi, "sudahkah saya berbuat baik?" Apabila belum, maka tidak salah jika saat itu datang. Apabila sudah, biarlah kita menjadi orang yang cerdas karena saat itu menunjukan bahwa tak semua hal di dunia ini baik, dan tak semua hal memiliki pemikiran yang sama. Saat itulah kita mencoba untuk saling memahami, dan saling mencoba untuk membuka pikiran. Saat itulah kita berdoa untuk selalu diberikan yang terbaik karena dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Saat itu, saat itu.
Jangan menganggap saat itu tidak adil, karena saat itu mempresentasikan apa yang telah kita perbuat. Saat itu menghadirkan intropeksi, "sudahkah saya berbuat baik?" Apabila belum, maka tidak salah jika saat itu datang. Apabila sudah, biarlah kita menjadi orang yang cerdas karena saat itu menunjukan bahwa tak semua hal di dunia ini baik, dan tak semua hal memiliki pemikiran yang sama. Saat itulah kita mencoba untuk saling memahami, dan saling mencoba untuk membuka pikiran. Saat itulah kita berdoa untuk selalu diberikan yang terbaik karena dibalik kesulitan pasti ada kemudahan. Saat itu, saat itu.
Komentar
Posting Komentar