Ada apa di hari Sabtu?
"Kok Ricky pake seragam?". Itu pertanyaan teman-teman saya begitu mereka melihat saya di sekolah mengenakan seragam perguruan. Biasanya, mereka-mereka yang berseragam di hari Sabtu menandakan bahwa mereka akan melaksanakan remedial teaching untuk memperbaiki nilai-nilai mereka yang kurang. Entah mengapa teman-teman saya merasa aneh jika saya remedial. Memang, seragam ini saya kenakan karena saya ingin melaksanaan ulangan susulan Geografi dan Kimia dikarenakan pada waktu itu saya ada pendampingan olimpiade. Tetap saja hal tersebut cukup menggemparkan teman-teman saya. Haha..
Seusai susulan dan pendampingan olimpiade, waktu menunjukan pukul 12.00 dan saya diharuskan pergi menuju Ekalokasari Plaza untuk les gitar. Nah, masih seperti sebelum-sebelumnya, Jalan Baru masih macet tak tertahankan, khususnya yang kearah Yasmin. Karena macet, seperti biasa pula, saya lari jogging ke Toserba Yogya. Dan, pusaka yang tadinya sudah jauh berhasil saya kejar dan tumpangi. Sedih rasanya melihat kendaraan-kendaraan di jalanan seberang terjebak macet dan itu benar-benar macet sebenar-benarnya macet. Macetnya itu dari jembatan Kedung Halang hingga Yasmin bahkan lebih. Dan, jalan ini tidak pernah sepi dan hampir selalu penuh. Sigh~
Macet juga tetap menghantui saya ketika saya menuju stasiun kereta api yang terletak di daerah Taman Topi. Mungkin macet yang ini disebabkan oleh terlalu banyaknya angkot dan jalanan yang kurang teroganisir dengan baik. Jadi aja semena-mena memakai jalan dan terciptalah macet. Tetapi tetap saja macet itu macet. Sama-sama membuat capek, membuang waktu, dan menyebabkan kantuk. Salah deng, menyebabkan stress.. Semoga cepat ada perbaikan, sehingga pengguna jalanpun akan merasa enak..
Seusai susulan dan pendampingan olimpiade, waktu menunjukan pukul 12.00 dan saya diharuskan pergi menuju Ekalokasari Plaza untuk les gitar. Nah, masih seperti sebelum-sebelumnya, Jalan Baru masih macet tak tertahankan, khususnya yang kearah Yasmin. Karena macet, seperti biasa pula, saya lari jogging ke Toserba Yogya. Dan, pusaka yang tadinya sudah jauh berhasil saya kejar dan tumpangi. Sedih rasanya melihat kendaraan-kendaraan di jalanan seberang terjebak macet dan itu benar-benar macet sebenar-benarnya macet. Macetnya itu dari jembatan Kedung Halang hingga Yasmin bahkan lebih. Dan, jalan ini tidak pernah sepi dan hampir selalu penuh. Sigh~
Macet juga tetap menghantui saya ketika saya menuju stasiun kereta api yang terletak di daerah Taman Topi. Mungkin macet yang ini disebabkan oleh terlalu banyaknya angkot dan jalanan yang kurang teroganisir dengan baik. Jadi aja semena-mena memakai jalan dan terciptalah macet. Tetapi tetap saja macet itu macet. Sama-sama membuat capek, membuang waktu, dan menyebabkan kantuk. Salah deng, menyebabkan stress.. Semoga cepat ada perbaikan, sehingga pengguna jalanpun akan merasa enak..
Komentar
Posting Komentar