Kisah di dalam Sebuah Kereta

Sabtu, ada yang masuk, ada yang tidak.. Saya termasuk yang kedua. Haha.

Ok, hari ini saya pulang dari Jakarta. Cukup pagi buat saya terutama karena ini hari libur, yaitu pukul setengah 8 saya dibangunkan. Tak apa, sudah cukup kok tidurnya. Bangun pagi, tak ada sarapan. Nyebrang. Makan roti. Kurang kenyang, tapi tidak nambah lagi untuk menjaga berat badan saya yang 66.6 kg ini. 66.6? Adakah yang aneh? Mungkinkah itu suatu pertanda buruk? Siapa peduli ah.. Setelah berbincang-bincang hingga taksi datang, kamipun bergegas ke stasiun Cawang. Beruntung, kereta selanjutnya tak lama setelah kami sampai. Memang ini sudah terencana dengan baik untuk mengantisipasi kejadian di waktu lalu dimana kami harus menunggu lama karena ketinggalan kereta. Ok, di kereta duduk dengan tenang menunggu hingga sampai di stasiun Bogor. Kami duduk terpisah karena cukup ramai. Di sebrang saya, duduklah mama saya. Di sebelahnya, ada seorang perempuan. Berhubung duduk di sebelah mama saya, akhirnya terlihat juga oleh saya. Lucunya, entah mengapa gayanya persis sama dengan mama saya. Kaki kiri naik ke atas paha kanan, dan tangan kiri menjadi penyanggah dagu. Kadang, memang mama saya suka ganti gaya, tapi tetep tak beda jauh dengan perempuan tadi.
Nah, kalau saya mentertawakan itu, mama saya juga mentertawakan saya. Mengapa? Ketika di tengah jalan, datanglah seorang kakek membawa seorang cucunya yang sepertinya masih batita. Ketika itu batita didudukkan di sebelah saya, tiba-tiba dia bersandar di tangan saya. Langsung lah mama saya cekikan sendiri membayangkan kalau batita tersebut adik saya. Wew..

Sampai dengan selamat, pulang juga selamat. Home sweet home..

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Pustaka Mudah dengan Mendeley

Daftar Isi Otomatis dari Microsoft Word

Target 2015