School Social Responsibility

Waktu itu hari Minggu, 30 Mei 2010, diadakan sebuah hari yang dinamakan “Car Free Day” yang terletak di kawasan Bundaran H.I. Hari ini merupakan hari dimana mobil tidak diperkenankan untuk melintas di jalan ini. Nah, oleh karena itu, untuk mengisi jalan kosong tadi, banyak sekali yang mengadakan acara-acara seperti SKJ, jual sepeda, acaranya Coca Cola, dan juga acara School Social Responsibity. Kebetulan, Dompet Dhuafa, perusahaan yang mensponsori acara ini, mengundang siswa SMA Bina Insani (termasuk saya) untuk dapat menunjukan suatu performa untuk memeriahkan acara tersebut. Undangannya memang sudah dari jauh-jauh hari, namun kami baru latihan tepat pada hari Rabu minggu itu. Kami, Suara Insaniyah Bina Insani, merencanakan untuk menampilkan musikalisasi puisi, dan juga alat musik yang disebut lontreng. 3 hari latihan instan, kami dapat menyempurnakan apa-apa yang telah kami pelajari.

Sabtu sore, pergilah saya ke Jakarta, ke tempat Willy Josh, untuk sekedar bertamu dan main game (bagi saya). Esoknya, berangkatlah saya dari rumah mereka pada pukul setengah 6 pagi. Tahu apa? Jika saya pergi bareng bersama rombongan dari Bogor, maka saya diharuskan untuk berangkat pada pukul 4 pagi. Betapa beruntungnya saya punya saudara di Jakarta. Lumayan bias tidur lebih lama 1 setengah jam.
Sesampainya disana, jalan sudah ditutup. Jadi, kami terpaksa memutar. Untungnya tidak terlalu jauh dan kami bias berjalan dengan jarak yang cukup dekat untuk mencapai tempat rombongan Bina Insani. Langsung saya ditawarkan bubur karena yang lain mayoritas (atau mungkin semuanya) belum sarapan. Walaupun saya sudah sarapan, tetap saja saya tak kuasa untuk menolak tawaran tersebut. Akhirnya makanlah saya dengan bubur.

Sembari menunggu acara dimulai, kami mulai berkeliling. Melihat-lihat yang menarik, menghirup udara segar, dan naik ke Bundaran H.I. Bahkan, kami sempat mengambil beberapa foto sebagai kenang-kenangan. Jarang-jarang kami dapat masuk ke Bundaran H.I. Biasanya kan jalan tersebut sangat padat dipenuhi oleh kendaraan-kendaraan yang melintas.

Ok, acara akan segera dimulai. Dibuka dengan bla..bla..bla.. Lalu, tiba-tiba ada show oleh sekolah apa gitu, yang memainkan musik-musik dengan alat-alat dapur alias musik dapur. Cukup oke, namun yang lebih oke adalah yang setelahnya, yaitu beatbox. Apa itu? Itu adalah sebutan bagi orang yang dapat menirukan berbagai suara, dan memainkan musik seperti ada alat musik, namun pada kenyataannya adalah hanya menggunakan mulut sebagai sumber suara (kok jadi pusing sendiri ya?). Mereka menyuguhkan lagu-lagu seperti Heal the World, I’m Yours, dan lagu-lagu daerah khas Indonesia. Mereka juga sedikit berbagi ilmu tentang beatboxing. Namun yang paling saya gemari adalah ketika salah satu dari mereka, yang biasa bermain sebagai suara rendah atau suara bass, seolah-olah bermain bass, namun hanya menggunakan mulut. Keren banget! Istilahnya jadi seperti bermain bass tanpa bass. Aneh, tapi nyata. Salut deh..

Tibalah giliran kami maju ke depan. Musikalisasi puisi duluan, baru kami bermain lontreng. Sepertinya banyak yang tertarik, atau hanya perasaan saja? Siapa peduli lah.. Seusai acara tersebut, kami berpamit-pamitan. Langsung setelah itu kami bertolak ke sebuah mal besar dekat tempat tersebut, yaitu Grand Indonesia. Ketika sampai, belum buka. Maka nongkronglah kami di kursi dekat pintu masuk. Sepertinya benar-benar niat.. Ketika dibuka, langsung ganti baju dan menuju Burger King, restoran yang menjual burger yang merupakan favorit saya. Saya pesan BK Double Black Pepper dengan minum dan kentang yang di upsized. Hanya ada 3 kata untuk semua itu, ENAK,NIKMAT, KENYANG. Setelah itu muter-muter keliling G.I. sampai bosan dan letih. Tutup perjalanan dengan minum smoothies di Dairy Queen. Pulang dengan kereta, dengan perasaan bahagia, senang, dan PUAS. Hahaha

Komentar

  1. enak nikmat kenyang disingkat ENK ato NEK (pengen uè dong he3x)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Pustaka Mudah dengan Mendeley

Daftar Isi Otomatis dari Microsoft Word

Target 2015