Filosofi Sepakbola (Part 6): Dukungan
Gue rasa setiap tim sepak bola juga membutuhkan dukungan. Sekecil apapun timnya, pasti ada saja pendukungnya *kecuali jika memang ada larangan menonton karena sanksi dan semacamnya*. Gue pikir dukungan ini menjadi suatu tambahan energi tersendiri untuk sebuah tim sepakbola. Banyak kisah yang menceritakan bagaimana dukungan suporter yang tak henti-hentinya dapat mengangkat sebuah tim dari tertinggal menjadi balik memimpin. Dukungan dapat mengangkat moral tim agar tetap semangat, dan menuntut sebuah tim untuk selalu menampilkan yang terbaik karena mereka tahu para pendukung mereka menginginkannya.
Begitupun dengan manusia, yang jauh dari lubuk hatinya yang terdalam selalu merasa membutuhkan dukungan *sebut saja namanya Ricky*. Dukungan ini dapat berupa dukungan moral ataupun materi. Mungkin kita semua tahu bahwa dukungan materi menjadi salah satu faktor yang dapat mempermudah kita dalam melakukan suatu kegiatan, jadi gue tidak membahas hal itu lebih jauh. Gue lebih tertarik dengan dukungan moral. Sebagai makhluk sosial, tentu manusia cenderung untuk berinteraksi dengan sesamanya, dan *sepertinya* kebanyakan dari mereka membutuhkan dukungan untuk menjadikan dia pribadi yang lebih baik. Misalnya, ketika dia diberi dukungan moral oleh temannya untuk menjadi ketua kelas, kemungkinan besar dia akan menjadi ketua kelas karena dia yakin bahwa teman-temannya percaya. Dalam skala yang lebih besar, kita dapat melihat pada pemilu beberapa waktu yang lalu bahwa calon presiden membutuhkan dukungan rakyat untuk dapat menjabat menjadi presiden.
Sekecil apapun dukungan akan sangat berarti. Bahkan mungkin ucapan "semangat, ya!" dari seseorang yang kamu suka dapat menjadi dukungan untuk menjalani hari dengan baik *eaaa*.
Komentar
Posting Komentar