Menulis Buku Harian

Apakah lu suka menulis buku harian? Mungkin kita lebih mengenalnya dengan kata diary. Biasanya, beberapa orang mengaitkan kata menulis diary sebagai tulisan curahan hati pribadi yang bersifat rahasia dimana sang penulis dapat menuliskan segala perasaan yang dia alami tanpa perlu orang lain tahu. Tidak salah, tapi tidak sepenuhnya benar. Kita dapat mengfungsikan diary sesuai dengan kemauan kita, bukan hanya sebagai tempat menyimpan rahasia.

Gue pernah menulis buku harian *haha* dan sepertinya waktu itu bahasa-bahasa gue masih alay *mati*. Pernah suatu saat gue membacanya dan tertawa sendiri mengingat kejadian-kejadian di "waktu itu" yang gue tulis di buku tersebut. Begitupun ketika gue membaca posts blog gue yang lama, yang masih bersifat semidiary *atau mungkin memang sepenuhnya diary*. Lucu untuk mengetahui kenyataan bahwa gue "pernah" mengalami kejadian-kejadian unik di masa lalu, yang mungkin tidak terjadi dua kali. Coba saja cek beberapa random posts gue di tahun 2010, 2009, 2008, dan 2007 *klik aja tautannya*, gimanaaa gitu *apalagi pas ada bagian yang gue minta pendapat tapi tidak ada yang berkomentar haha*.

Gue merasa setiap orang perlu untuk membuat diary. Memang, bentuknya tidak harus curhat, tetapi lebih diarahkan ke hal apa saja yang telah kita lakukan di setiap harinya. Manusia merupakan makhluk yang lupa. Bahkan mungkin gue sudah kesulitan untuk mengingat kejadian di tahun 2007-2013 kemarin jika tidak gue tuliskan di blog ini *yang gue ingat kayaknya yang senang-senang saja hehe*. Hanya saja, tidak semua orang menginginkan privasinya dipublikasikan. Oleh karena itu, rahasiakan saja, ya :)

P.S. Sepertinya lebih tepat dikatakan jurnal...






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Pustaka Mudah dengan Mendeley

Daftar Isi Otomatis dari Microsoft Word

Target 2015