Menjadi Pengendara Pintar
Pelanggaran lalu lintas yang
dilakukan oleh pengendara sepeda motor di daerah Jabode masih banyak terjadi. Tidak
digunakannya helm, kebiasaan buruk melawan arus kendaraan, menggunakan
perangkat elektronik saat mengemudi, maupun tidak dibawanya surat-surat
berkendara merupakan hal-hal yang tidak asing lagi untuk ditemui. Alasannya
banyak, selalu ada saja alasan untuk tiap jenis pelanggaran yang dilakukan.
Walaupun terdengar sederhana, dampak dari pelanggaran tersebut sangatlah
serius, bahkan hingga dapat membahayakan tidak hanya nyawa pelanggar, tetapi
juga pengguna jalan yang lain. Berikut beberapa jenis pelanggaran yang umum terjadi beserta alasan mengapa kita tidak boleh melakukannya:
1. Tidak menggunakan helm
Banyak pengguna motor yang
menganggap bahwa penggunaan helm merupakan masalah sepele. "Ah, deket
kok", "Males, ah, panas" atau "Ga apa, lah, ga ada
polisi" menjadi beberapa alasan yang sering terucap. Padahal, walaupun hanya jarak dekat, kecelakaan bukan merupakan hal yang dapat
kita prediksi. Dengan menggunakan helm, risiko cedera akibat jatuh akan
dapat terkurangi, terutama di bagian kepala. Tidak ada ruginya untuk terus menggunakan helm hingga mesin motor kita
matikan.
2. Melawan arus
"Biarin deh biar ga usah
jauh-jauh muter". Pelanggaran ini yang merugikan tidak hanya pengendara,
tetapi juga pengguna jalan yang lain. Tidak ada alasan yang dapat membenarkan
pelanggaran ini selain dari egoisme pribadi. Kalau memang dikejar waktu,
seharusnya pengendara bisa berangkat lebih awal dengan manajemen waktu yang
baik. Kalau tidak ada uang untuk membayar bensin, tidak seharusnya ia
mengendarai sepeda motor. Kalau kedua alasan tersebut tidak tepat, tidak
seharusnya ia mengambil jalur hak kendaraan pada arah yang semestinya. Tentu
saja pelanggaran ini dapat membuat orang lain kesal, seperti pada kasus yang
terjadi di Pasar Minggu ini (link),
atau bahkan membuat yang benar menjadi salah (link).
3. Penggunaan perangkat
elektronik saat berkendara
Demam penggunaan perangkat
elekrronik tidak luput menyerang pengguna sepeda motor. Era modern ini seolah
menuntut mereka untuk tidak dapat lepas dari telepon pintarnya, bahkan saat
mengemudi sekalipun. Demi terus melakukan perjalanan tanpa harus memutuskan
komunikasi dengan relasi, mereka memaksakan diri untuk membalas pesan singkat
(termasuk chat) sambil memegang kemudi. Seahli-ahlinya seseorang dalam
berkendara tetap saja akan terpecah fokusnya jika harus mengerjakan dua hal
sekaligus. Sedikit saja lengah, mereka bisa saja menabrak pembatas jalan, dan
terjatuh ke tengah jalan, yang berarti dapat membuat kaget pengguna jalan yang
lain sehingga tidak menutup lemungkinan terjadinya tabrakan beruntut. Tentu
kecelakaan yang tidak disengaja itu terjadi akibat kesengajaan pengendara
bermain telepon pintarnya. Andaipun perangkat tersebut dihunakan untuk melihat
peta dengan memanfaatkan GPS, tetap saja hal tersebut turut membahayakan
pengguna jalan yang lain dan sangatlah tidak disarankan.
4. Tidak
membawa surat-surat berkendara
Kasus ini
menjadi alasan terbesar pengemudi sepeda motor terkena tilang oleh polisi.
Tidak membawa SIM ataupun STNK memang tidak serta-merta membuat pengendara
menjadi kehilangan kemampuan berkendaranya. Surat-surat ini hanya menjadi
sebuah penyamarataan pengendara bahwa pemegang SIM adalah orang yang sudah
mendapatkan izin untuk mengemudi, dan pemegang STNK adalah orang yang memiliki
kendaraan tersebut. Walaupun muka sudah terlihat tua, tidak menutup kemungkinan
bahwa ia masih belum dapat mengemudi. Di antara berjuta manusia di Indonesia,
merupakan hal yang nyaris mustahil bagi polisi untuk mebgetahui siapa
masing-masing pemilik motor dan siapa saja yang sudah mendapat izin mengemudi.
5. Melewati batas kecepatan
Sebuah kesalahan untuk berpikir bahwa kecepatan tinggi merupakan
hal yang keren. Jalan raya bukanlah arena balap. Bahkan di arena balap saja
dapat terjadi kecelakaan yang merenggut nyawa pengendaranya. Apalagi jika
melaju kencang di jalan yang tidak semua pengendaranya melaju kencang. Tindakan
yang tidak pintar karena sangatlah sulit untuk mengendalikan motor dengan
kecepatan yang sangat tinggi.
Segala jenis pelanggaran lalu
lintas adalah sebuah kesalahan dan tidak dapat ditoleransi. Selain membahayakan
pengemudi, melakukan pelanggaran lalu lintas juga membuat resah pengguna jalan
yang lain. Biar pelan asal selamat lebih baik daripada ngebut menantang maut. Jika terlalu banyak pengguna jalan yang tidak pintar, pastikan kita tidak menjadi salah satunya.
Komentar
Posting Komentar