Thursday Man!

It's Thursday already. Oleh sebab itu, mama mengajak saya untuk pergi ke Jakarta. Seperti biasa, dengan kereta. Berhubung hari sudah siang dan saya belum menerima asupan apapun pada waktu tersebut, maka kamipun makan terlebih dahulu. Di dekat stasiun, ada sebuah yang menjual mie. Disanalah kami makan. Kami memesan Mie Komplit, yang terdiri atas mie, kuahnya, irisan ayam, baso, pangsit kuah, dan sayur. Hmm.. Nikmatnya.. Apalagi ditambah es jeruk untuk menghilangkan panasnya siang. Seger bener..! Puas makan hingga kekenyangan, kamipun beranjak ke stasiun. Ketika mama saya bertanya, saya tak tahu arah. Waduh, gawat. Untungnya mama saya tau, jadi tak masalah. Sesampainya disana, ternyata kereta ekonomi AC sudah berangkat, dan kereta berikutnya adalah pukul 15.42. Lama sekali.. So, kamipun mengimprove dengan naik kereta pakuan express yang tidak berhenti di Stasiun Cawang, stasiun tempat kami biasa berhenti.

Oke, the journey began. Benar-benar ekspress dan tak berhenti di stasiun yang lain kecuali Gondangdia, Gambir, Juanda, dan Jakarta Kota. Wuih.. Kami juga melihat dan melewati stasiun hijau, yaitu stasiun Cawang. Tadinya, kami ingin ke mal Ambassador, karena diajakin kesana. Tetapi, karena suatu kendala, tak jadi deh. Oleh karena itu, kami turun di Stasiun Gambir untuk bergegar menuju Grand Indonesia. Gambir memang keren! Luas, dan banyak fasilitasnya. Namun sayang, sepertinya temgat tei4ebut kurang terawat, sehingga terkesan kurang rapih. Tak apa, cuma singgah sebentar.

Nah, dari Gambir, yang mama saya tahu adalah untuk menuju Grand Indonesia, kami harus naik Burway. Namun, ketika kami bertanya ke penjual tiketnya, ia menyarankan pada kami bahwa lebih cepat bila kami naik bajaj, karena tak perlu memutar seperti jika kami naik Busway. Dia berkata bahwa jauh lebih dekat bila naik bajaj. Jadilah kami memutuskan untuk naik transportasi tradisional tersebut. Sebelum naik, terjadi tawar menawar alot antara mama saya dengan tukang ojeg. Begini nih..

Mama: Bang, Grand Indonesia berapa?
Supir Bajaj: Dimana tuh?
#@¿*# *waduh*
(setelah dijelaskan oleh temannya, barulah ia tahu. Dialog berlanjut..)

Ma: Jadi berapa?
SB: 25 bu !
Ma: Ga kurang? 15 lah..
SB: 25 lah bu.. Macet, dari ujung ke ujung.
Ma: 15 !
SB: 20 deh bu..
Ma: 15 !

Karena tak kurang lagi, maka mama saya meninggalkan meninggalkan si supir bajaj (padahal cuma pura-pura. Trik nawar, haha).
Namun, terjadi perubahan pikiran pada si supir bajaj *trik sukses*

SB: Ya udah deh 18 (dengan muka melas)
Ma: Ya udah..

Maka jadilah perjalanan heboh kami menuju Grand Indonesia. Panas, gerah, asap kendaraan tersebar kemana-mana. Gajrut-gajrut, menyeramkan. Setelah melalui rintangan-rintangan tersebut, sampailah kami di Grand Indonesia. Langsung yang namanya panas hilang seketika terhapus oleh dinginnya AC. Plong..!

Ok, kami masuk di East Mall. Menuju Gramedia, dan baca buku. Sayang, tidak banyak komik yang terbuka segelnya.. Jadi, sayapun tak berlama-lama disana. Barulah setelah dari sana, kami menyebrang ke West Mall, dimana disini lebih ramai dan banyak variasi. Niat kami tetap sama seperti yang lalu lalu, mencari sepatu. Namun seperti yang lalu pula kami tetap belum menemukan yang pas (dari segi harga dan warna). Kamipun memutuskan untuk mencarinya di lain waktu. Setelah itu, kami jalan-jalan ke Seibu, suatu departement store disana. Ada toko mainan, dan saya merakit-rakit lego yang memang tersedia disana untuk dirakit-rakit. Lama disana, kami mulai bosan. Lantas kamipun pergi menuju toko es krim, Dairy Queen alias DQ. Menurut saya, ini es krim terenak. Buy 2 get 3. Untung ada Josh yang menyantap DQ ke 3. Pulang, ternyata macet karena ada duel head-to-head antara Persija Jakarta dengan Persib Bandung, yang biasanya berakhir heboh dan rusuh. Beruntung, hasilnya imbang, sehingga tak ada yang tak terima. Walau begitu, yang namanya jalan tol itu tetap macet. Padahal kan seharusnya tidak begitu. Jadi, sedikit tersendat. Ya tapi kami tak bisa berbuat apa-apa. Beruntung tak terlalu jauh jaraknya, mulai lancar lagi. Sampai dengan selamat, mandi deh.. Maklum, keringat membasahi sepanjang kami menaiki bajaj, sehingga debu pasti menempel. Haha

Komentar

  1. pantat msh bergetar gak skr he3x pengalaman y entar kl ktemu kasus yg sama dah tau cara2 nya

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Isi Otomatis dari Microsoft Word

3rd Accident

Daftar Pustaka Mudah dengan Mendeley