Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2010

BI Minister V

Sabtu, 22/05/2010 Tepat pada hari Sabtu kemarin, tanggal 22, OSIS SMA Bina Insani mengadakan sebuah acara yang bernama BI Minister, yang merupakan singkatan dari Bina Insani - Make Intelligent and Smart Generation for Better Future, merupakan sebuah acara tahunan yang rutin diadakan. Pada kesempatan ini, saya bertindak sebagai ketua panitia, dan kami mengangkat tema "Speak Out and let the World Hear You." sesuai dengan temanya, kami mengangkat tentang public speaking, atau berbicara di depan kalayak. Oleh karena itu, kami mengundang Lucy Wiryono sebagai pembicara kami. Siapa dia? Beliau adalah seorang presenter yang biasa membawakan acara Sport 7 yang tayang setiap hari Senin sampai Jumat pada pukul 6 pagi hingga pukul setengah 7 pagi. Bagi penggemar olahraga, tentu tak asing lagi mendengar namanya. Persiapan acara ini sudah kami rencanakan sejak lama, namun belum dapat terealisasi hingga kemarin berkenaan waktu, izin, dan dana. Mulailah kami mendekorasi pada hari Jumat. Ges

Friday Night

Waduh.. Peserta tetap latihan olimpiade matematika tinggal 2, yaitu saya dan Nafta. 2 minggu begitu terus. Sepilah jadinya. Tak apa, sekolah sudah memberi fasilitas kenapa tidak dimanfaatkan? Nah, teman saya yang mulai sering muncul di blog ini, Ody, mengambil kesempatan emas ini. Ketika kelas kami kekurangan orang (karena tak ada yang datang), ia datang meskipun ia bukanlah anak latihan olimpiade matematika. Bahkan, ia berhasil mengerjai guru saya, yang tentunya ahli matematika. Pertanyaannya begini, ada 7 buah garis. Kita harus membuat hitungan "satu tambah satu sama dengan dua." Coba deh, pasti mikir.. Setelah jawabannya ketemu, Ody tersenyum puas karena ia dapat membuat ahli matematika berpikir. Namun, kami dikerjai balik. Begini katanya, ada 3 katak. Katak O berat 1 kg, tinggi 5 cm, dan gaya lompatnya sejauh 2 m. Katak N berat 0.75 kg, tinggi 4 cm, dan gaya lompatnya sejauh 2,5 m. Katak R berat 1.5 kg, tinggi 6 cm, dan gaya lompatnya sejauh 3 m. Pertanyaannya, berapa lom

Full Day

Kamis, 13/05/2010 Sejak kemarin saya dan Ody telah berencana untuk bermain bersama di rumahnya. Okay, sudah dapat izin dari ma dan pa. Ada tambahan orang, yaitu Angga dan Tanu. Boleh lah biar ramai. Ok, sebelum berangkat, saya memasak sarapan pagi terlebih dahulu. Judulnya sih memasak proferces, namum tidak menjadi bulat seperti yang seharusnya, dan bahkan malah menjadi kue cubit. Gaswat.. Bentuk tak penting, yang penting rasa. Haha. Namun, ketika tinggal ronde terakhir, tiba-tiba kami menemukan cara untuk membuatnya menjadi bulat. Telaaat deh.. Tak apa, better late than never.. Setelahnya, saya sms Angga bahwa saya minta dijemput jam setengah 10, dan memang sudah deal dijemput dari kemarin juga. Ketika ia datang, saya belum siap apa-apa. Belum mandi dan beres-beres barang-barang. Tak apa, kan saya gesit, dan 10 menitpun langsung beres. Mandi, pakai baju, siapin catur, jalan deh naik motor hingga sampai di rumah Ody. Sesampainya disana, langsung nyalain PS dan main FIFA. Lawan Angga (A

A DAY TO REMEMBER

Hmm.. Hari ini certificate day di TBI. Kamipun datang ke TBI dan mengambil hasil jerih payah kami selama 6 bulan. Biasanya, saya diantar papa saya ke TBI jika dirinya ada di rumah. Namun, sepertinya ia sedang lelah sehingga menyerahkan kunci motor kepada saya. Hahaha, kesempatan nih.. Berangkat dengan jaket lengkap dengan helm, namun tanpa STNK. Parah.. Parah.. Broom.. Broom.. Broom.. Berangkatlah saya menuju TBI. Ketika sampai, langsung ketemu my teacher, Mr. Gamma, dan saya menagih sertifikat saya. Not bad , tapi standar. Tak apa, yang penting happy . Lalu, kami berencana untuk makan-makan untuk merayakan hasil tes kami. Namun, ketika guru saya membuka dompet, hanya beberapa peser uang recehan. Yaaah… Gak jadi makan-makan dong… Guru saya mengusulkan bahwa apakah kami mau bayar sendiri-sendiri? Tentu kami menjawab dengan serempak, “TIDAK! Hahaha.” Ketika kami sedang sibuk berdebat, datanglah March, seorang teman kami yang belum melaksanakan tes speaking dan listening . Jadi, ia haru

The Unprepared

Sirup Pala Kami mendapat tugas biologi dari guru kami untuk membuat sirup pala. Hmm.. Langsung saya beritahu barang-barang yang perlu dibawa TEPAT satu hari sebelumnya alias kemaren alias Minggu. Ada yang siap, ada yang tidak. Gawatnya, yang tidak siap adalah teman saya yang bertugas membawa pala. Ya, P-A-L-A !!! Apa jadinya sirup pala tanpa pala itu sendiri? Panik panik panik, tetapi tenang, pasti ada jalan. Berhubung sudah usaha, kalau tidak dapat ya mau diapain? Do'a aja lah.. Tiba-tiba muncul ide cemerlang, dimana kami meminta beberapa buah pala dari teman kami. Dapet satu, dapet dua, akhirnya terkumpul 5 buah. Wow.. Dipotong, dicuci, diparut, dicampur air, gula, garam, natrium benzoat, asam sitrat, ludah, keringat, upil, daki, eh salah. Kok jadi ngaco? Bacanya sampai asam sitrat aja. Haha. Dimasak deh.. Mendidih, tidak peduli. Diaduk terus, tapi tak kental-kental. Oooh ternyata harus disaring dulu. Pantesan.. Disaring lah pake serbet selagi masih panas. Yang ada pas diperes ke

Check Mate !

Sudah 2 hari (Senin dan Selasa) kemarin teman saya Ody, main ke rumah secara berturut-turut. Bilangnya ada tugas, jadi numpaang mengerjakan. Namun yang terjadi adalah biasanya banyak mainnya. Seperti pada hari pertama, dimana kami banyak menghabiskan waktu untuk bermain parampaa (red: sebuah game yang mengasah otak dengan penlaran konyol dan tidak masuk di akal). Namun (lagi), yang seru adalah permainan catur yang kami mainkan pada dua hari tersebut. Pada hari pertama kedudukan berimbang 1-1, dimana saya sekali menang, dan dia sekali menang. Awalnya, pertandingan serasa mudah. Namun sepertinya ia telat panas, dan membuat saya kesulitan di pertandingan kedua, bahkan menjebak saya hingga skak mat. Sigh~ Ketika hari Selasanya ia ke rumah saya lagi, saya langsung mengajaknya mengerjakan tugas, lalu menantangnya bermain catur lagi. Seperti biasa, pertandingan awal menang mudah. Namun, disamakan menjadi 1-1 lagi. Cukup frustasi, dirinya bermain sendiri. Nah, dia curang dengan memakan menteri

3 in 1

Waduh, sudah lama tak mengisi blog. Maklum, sibuk. Haha, gayanya.. By the way, selama saya tak mengisi ini, banyak sekali pengalaman seru yang saya dapatkan, namun belum sempat saya tuliskan. Ok, mungkin dari yang paling lama dulu deh.. The Time Rabu, 21 April 2010 Hari ini hari Kartini. Siapa yang tidak kenal dia? Sang tokoh pelopor bangkitnya kaum wanita ini memang cukup terkenal. Nah, bertepatan pada hari ini pula kelas 3 SMA Bina Insani mengadakan wisuda. Kebetulan, saya merupakan salah satu anggota dari tim paduan suara yang bertugas untuk meramaikan acara dengan lagu-lagu. Okay, acara dimulai. Tak lama setelah pembukaan, kami langsung menyanyikan lagu I’tiraf. Berhubung para wisudawan berjalan dengan lambat, maka dengan terpaksa lagu I’tiraf tadi kami ulangi berkali-kali hingga mereka semua duduk di tempatnya. Belum apa-apa sudah letih.. Namun, ini belum selesai. Indonesia Raya, Mars Bina Insani, dan Ibu Kita Kartini merupakan “queue” lagu se;anjutnya yang harus kami nyanyikan. S