Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

Marry Me

Beberapa waktu yang lalu saya diundang untuk menghadiri pesta pernikahan kakak dari teman baik saya, Kang Dandi. Hari minggu kemarin (24-11-13) saya datang untuk hadir. How sweet . Pesta yang diadakan di IPB Convention Center itu dihadiri oleh lebih dari 1500 orang (berdasar undangan pada 800 orang). Ramai sekali, tidak heran makanan yang selalu menjadi target utama beberapa sudah habis tak bersisa. Tapi bukan itu tujuan sebenarnya karena inti dari pernikahan adalah mengikat janji sehidup semati sebagai pasangan yang takkan berpisah sampai maut menjemput. Pernikahan adalah sebuah langkah awal untuk menempuh hidup yang baru. Kalau kemarin saya pernah posting tentang suami yang baik , pernikahan adalah cara untuk menjadi "suami" untuk istri tercinta.

Ricky Nauvaldy sent you an invitation

Gambar
                    Ricky Nauvaldy has invited you to join Twitter!       Accept invitation             Twitter helps you stay connected with what's happening right now and with the people and organizations you care about.     You can unsubscribe from these emails at anytime or find answers to your questions at Twitter Support. Twitter, Inc. 1355 Market St., Suite 900 San Francisco, CA 94103  

Tanggung Jawab Suami

RIDHO Suami, SYURGA Para Istri » Tahu Kenapa? Karena... 1. Suami dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup. Namun ketika dia dewasa, dia memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu mencintainya seumur hidupmu, bahkan sering kala rasa cintanya padamu lebih besar daripada cintanya kepada ibunya sendiri. 2. Suami dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh ayah ibunya hingga dia beranjak dewasa. Namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad menanggung nafkahmu, perempuan yang baru saja dikenalnya dengan ikatan aqad nikah. 3. Suami ridha menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anakmu serta dirimu. Padahal dia tahu, di sisi ALLAH, engkau lebih harus di hormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya. Namun tidak pernah sekalipun dia merasa iri, disebabkan dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan yang lebih baik daripadanya di sisi ALLAH. 4. Suami berusaha menutupi masalahnya dihadapanmu dan berusaha menyelesa

Solat, yuk!

Beberapa waktu yang lalu saya pernah mendapat titip pesan dari kakek dan nenek saya mengenai sebuah hal yang paling fundamental dalam hidup manusia, yaitu solat. Memang hal ini terdengar sangat sederhana, terutama buat umat muslim yang sudah semestinya melaksanakan solat sebagai kewajiban, dan terdengar cukup membosankan karena semua orang terus menerus mengingatkan kita untuk melaksanakan kegiatan yang satu ini. Namun ternyata, kita banyak luput dalam melaksanakan solat. Permasalahan utama tentu saja rasa malas yang berasal dari godaan setan tuh. Selalu ada saja usaha setan untuk menjauhi kita dari Allah SWT. Perlu diperhatikan nih beberapa hal mengenai solat agar kita semakin dapat menyempurnakan diri kita. Hal pertama yang perlu kita tanamkan pada otak kita adalah menjadikan solat sebagai kebutuhan, seperti layaknya kita makan. Pasti kita pengen makan yang seenak mungkin kan? Tapi makanan yang enak tidak datang dari langit; tidak turun dengan sendirinya. Maka makanan itu harus

Berselisih

Kalau hidup ini ideal, hidup ini pasti akan senang terus. Semua berada dalam taraf kebahagiaan, uang cukup, keperluan cukup, hidup tenang, tentram, dan damai. Tidak memikirkan masalah apapun, hanya berpikir tentang membahagiakan diri sendiri. Namun, tidakkah sebuah hal statis menciptakan kebosanan? Hidup ini tidak ideal, bergelombang, so many   ripples. Ada kalanya kita di atas, namun tak jarang kita lebih sering di bawah. Pertengkaran, perselisihan, itu sebuah hal yang lumrah terjadi karena bahkan sebuah rumah tangga yang adem-ayem saja pun tidak mungkin tidak pernah bertengkar. Sebenarnya apa sih penyebab pertengkaran itu? Bisa dibilang itu adalah sebuah probabilitas yang mendekati tak hingga, karena perdebatan kecil saja bisa terjadi akibat dari hal yang tidak jelas. Tidak sepaham, tidak sepikir, tidak sesuai kemauan, hal tersebut mencontohkan beberapa tindak kurang baik Namun yang saya percayai adalah semua permasalahan ada solusinya. Tak jarang solusi tersebut memerluk

Pelatih

Pernah terbayang rasanya jadi pelatih? Pelatih apapun itu seperti coach sepakbola, basket, atau mungkin yang perseorangan seperti karate maupun gitar. Capek loh, terutama jika sudah menyangkut pertandingan. Kelihatannya memang hanya santai saja, di pinggir lapangan teriak-teriak, tapi ada banyak rahasia di balik semua itu. Ambil contoh pelatih sepakbola. Sudah iya pusing mengurusi pemain untuk latihan dengan benar, pusing memikirkan strategi, pusing memastikan semua rencana berjalan dengan benar di atas lapangan, dan yang paling bahaya adalah pusing memikirkan cara menghibur tim jika ketidakmujuran tim berujung kekalahan. Pusing loh, harus bicara apa agar mental tidak down. Harus menyemangati apa agar tim tetap tabah bisa menerima walaupun jelas bahwa mereka kalah dan tidak dapat melanjutkan kompetisi (ceritanya knock out gitu sistemnya). Tahu sendiri bahwa di tiap pemain, mengalir darah kemenangan. Ketika kemenangan tak didapat, hilang sudah darah diri ini dan rasanya mau mati. Nah

Burung Kertas

Pernahkah kalian membuat sebuah burung kertas? itu loh, origami klasik dimana kita melipat sedemikian rupa hingga hasilnya membentuk sebuah burung. Keren, menarik, melatih skil, dan tentunya menyenangkan jika memang sudah menguasai dan menggemari origami. Tapi ada sisi lain yang kita bisa lihat dari sebuah burung kertas. Sesuai namanya, burung kertas, hanyalah sebuah kertas yang dianggap sebagai sebuah burung. Ia tidak makan, bertelur, apalagi terbang. Ia hanyalah sebuah model, yang sebenarnya tidak berarti apa-apa. Namun semua bisa berubah apabila kita mengganti sudut pandang kita melihatnya. Walau hanya sebuah kertas, namun bisa membuat pembuatnya bahagia. Belum lagi apabila kita memberikannya kepada adik kita yang kecil, pasti mereka akan senang ditambah lagi dengan kita bisa membuat burung tersebut seolah-olah burung tersebut benar-benar hidup. Tertawa, senang, burung kertas. Ia tidak dapat melawan takdirnya sebagai secarik kertas, namun ia tetap berusaha membahagiakan orang l