Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2010

Ada Aja

Jum'at, 16/04/10 Okay, the party is over. I lose, you win. Tak ada gunanya menghalang-halangi jalan. Tetap saja itu tidak akan mengubah "typical" orang Indonesia yang gemar melintasi trotoar. Yang ada ntar malah saya yang celaka.. Apalagi hari ini saya hanya sendiri. Kalau sendiri mah mana berani. Haha.. Lucunya, ketika saya tidak beraksi, tidak ada SATUPUN motor yang melintasi trotoar walaupun tadi macetnya tergolong cukup parah. Apakah saya sukses? Mungkin. Atau apakah mereka beraksi jika melihat saya doang? Itu mah berarti ngerjain saya.. Haha

Tak Seharusnya

Parah banget deh.. Ketika saya menunggu Trans Pakuan, jalanan lancar, seakan tidak akan terjadi kemacetan sama sekali. Namun, ketika Trans Pakuan datang, maka seketika jalan menjadi padat dan macet. Padahal, jika tahu akan seperti ini, maka saya akan berjalan layaknya hari-hari sebelumnya, dan akan memboikot pengendara motor yang tidak taat aturan. Namun, apa daya, partner sejati saya sudah terlebih dulu pergi dengan angkot. Kan kalau sendiri tidak 'klop'. Ok, ketika masih di perjalanan dengan TP, ada sebuah kejadian menarik yang sepertinya bisa membuat pemboikotan saya gagal total. Apakah gerangan? Itu adalah POLISI yang sedang mengendarai motor, dan dengan santainya mengendarai motornya melintasi trotoar. HAH?! Bisa-bisanya ya? Mentang-mentang polisi. Gimana yang lain akan menaati peraturan, orang polisinya aja masih melanggar. Walah..

Am I Right?

Rabu, 14/04/10 Aksi menghalang-halangi motor yang lewat trotoar yang kami lakukan akhir-akhir ini kami lakukan lagi, dan sepertinya akan terus berlanjut hingga Jalan Baru bebas macet. Mungkin saya kelas 3 SMA baru bener. Sigh~ By the way, aksi kami tadi sempat menimbulkan 'adu bacot'. Kejadiannya begini.. Ketika kami hendak melewati trotoar, sudah banyak motor yang mengantri untuk naik ke trotoar. Setelah cukup sepi, barulah kami berjalan. Namun, tetap masih ada yang naik. Nah, yang satu ini terlihat cukup kesal. Tersirat dari matanya, yang memperlihatkan sinar kebencian, namun ia tak berbicara apa-apa. Tak lama, lewatlah motor kedua. Pengemudinya terlihat agak menyebalkan, karena ia mengklakson, panjaaang, dan dengan nafsu ia berkata, "BUDEG YA LO?!" Tentu saya geram, karena memang ia yang salah. Sayapun membalas bacot, "TROTOAR BANG!!" Kalah saing, iapun marah, "GOBLOG SIA!!" Tak senang dibilang 'goblog', sayapun membalas, "ELU YANG

Betapa...

Selasa, 13/04/10 Inilah Kami... Seperti beberapa waktu yang lalu, sepulang sekolah biasanya saya berjalan kaki dari Bina Insani, hingga LIA Jl. Baru. Kali ini saya ditemani my classic partner, Dias, dan juga new comer, Ody. Biasanya Ody naik angkot yang arahnya berlawanan dari saya dan Dias. Namun, pada kesempatan ini, ia ingin membeli sepatu di Ekalokasari Plaza, sehingga arahnya menjadi sama dengan kami. Ok, ceritanya begini. Berhubung kami trio mungil (hanya saya yang lebih berat dari 60 Kg, sehingga diikut sertakan pada yang mungil-mungil, hahaha), kami berjalan satu banjar, pas satu trotoar. Nah, Jl. K.H. Sholeh Iskandar ini masih cukup padat dan menyebabkan kemacetan, sehingga banyak pengguna sepeda motor "nakal" melintasi trotoar sebagai jalur alternative untuk mempersingkat perjalanan. Tiba-tiba, dari belakang ada motor membunyikan klaksonnya. Kami masih memberi jalan untuk mereka. Namun, lama-lama kami menjadi terganggu dan mulai berpikir, "Trotoar kan untuk pej

Fear Factor

Senin, 12/04/10 Tentu tidaklah asing mendengar judul tadi. Itu merupakan suatu acara, dimana para pesertanya diharuskan melakukan sesuatu yang cukup memacu adrenalin, alias menantang maut. Nah, itulah yang kami lakukan disekolah pada hari Senin. Ceritanya begini... Waktu itu, ada tugas biologi. Kami membawa beberapa jenis buah (hanya 3 sih...), yaitu apel, jeruk, dan anggur. Setiap orang membawa masing-masing. Lalu, kami berkumpul bersama kelompk kami, yang beranggotakan 4 orang (saya, Dias, Elnath, Abi). Buahnya menjadi banyak karena masing-masing kurang lebih membawa satu. Ada apel Washington, apel fuji, apel malang, jeruk mandarin, jeruk medan, jeruk Pontianak, dan berbagai jenis anggur. Berhubung ada satu teman kami yang tidak mendapat kelompok, maka diapun bergabung dengan kelompok kami. Kebetulan, ia membawa jeruk spesial. Bukan jeruk yang bisa berubah jadi pizza, atau yang lainnya, melainkan jeruk yang cukup aneh untuk dimakan, yaitu jeruk peras. Ya, ini merupakan sarana Fear Fa

The Last Invasion..

Kamis, 8/4/10 The Invasion has Ended ! Yup, benar. Hari Jumat adalah hari terakhir UTS, yang berarti kemarin adalah hari terakhir belajar bersama. Awalnya, kami tidak tahu ingin belajar dimana. Tadinya mau di rumah saya, tapi katanya bosan. Mau di rumah Upi, terlalu jauh. Kami juga menginginkan tempat yang adem, dan sepi agar lebih konsentrasi. Akhirnya pilihan kami jatuh pada sebuah restauran di daerah Pajajaran yang cukup terkenal, yaitu KFC. Parkir, lalu masuk dengan niat belajar. Okay, tidak enak apabila tidak memesan sesuatu. Kamipun memutuskan untuk membeli minuman untuk sekedar menghilangkan dahaga dalam belajar. Omong-omong, pelajaran terakhir ini yang tersulitnya adalah fisika, sehingga kami memfokuskan pada pelajaran yang satu itu. Okay, lalu kami memulai belajar kami. Lama belajar, rasa lapar mulai menghampiri. Apalagi ayam goreng KFC memang sangat menggiurkan. Jadi, kami tetap tidak makan dikarenakan apabila sudah masuk jam 3, maka harganya jauh lebih murah dan mencukupi ua

The Invasion has Begun

Selasa, 6 April 2010 The invasion has begun ! Yup, UTS telah tiba. Artinya, setiap pelajaran exact, saya akan didatangi si mobil merah, alias Upi dkk. Yah face it lah. Tak rugi ini buat diri sendiri. Hmmkay, sampailah kami di sebuah rumah, yang tak megah, namun cukup angker, alias rumah saya sendiri, haha. Sesampainya kami disana, langrung semuanya duduk di ruang tamu dan menunggu untuk mendapatkan sedikit ilmu matematika yang saya dapati. Mengajar itu tak mudah. pantas saja banyak guru yang frustasi oleh karena muridnya. Ketika mengajar, biasanya hanya satu-dua dari 4 yang memperhatikan. Yang lainnya mengobrol. Nah, ketika yang mengobrol itu sadar akan salahnya, mereka mulai memerhatikan dan saya 'dipaksa' mengulang kembali penjelasan panjang lebar dari saya. Tak apa, ilmu saya jadi 2 kali lipat nempelnya. Ketika itu, gantian deh mengobrolnya, yang menyebabkan tertinggal materi lagi. Begitu seterusnya. Capek deh.. Untung biasanya ada yang mengingatkan sehingga akhirnya memerha

Aduh, Jadi Malu..

Hahaha, lucu deh melhhat ibu tukang gado-gado yang tertawa-tawa begitu melihat saya. Mengapa? Nah kejadiannya begini. Jumat yang lalu, seusai solat jumat, saya beranjak ke tukang penjual gado-gado sebagai konsumsi kami untuk makan siang. Namun apa daya, berhubung ketika itu jam makan siang, dan sedang tanggalan merah, pengunjung menjadi samai. Hal itu membuat gado-gado, makanan yang ingin saya pesan habis tak bersisa satu porsipun! Ya sudah, mau diapakan lagi? Tak bisa dipaksakan lah. Kamipun menjadi makan tanpa gado-gado dan hanya ayam goreng saja. Hari ini, berhubung hari libur, makan siangpun di rumah. Perintah mama sama seperti yang waktu itu, "Rick, beli gado-gado". Ok, sayapun pergi membelinya. Ketika sampai, sontak ibu penjual gado-gadonya senyum-senyum tertawa kecil. Mungkin ia geli melihat saya yang begitu inginnya membeli gado-gado sampai datang kesana lagi demi sebuah gado-gado. Hahaha, dasar..

What Happened with Minesweeper?

Selasa, 30/03/2010 Berhubung jalan masih rusak, sayapun memutuskan untuk berjalan kaki dari BI hingga Toserba Yogya. Saya ditemani Dias, yang sama malas menunggu lama di jalan. Hasilnya memang kami lebih cepat dari teman kami yang kebetulan angkotnya berjalan bersamaan dengan kami. Di perjalanan, ngobrol-ngobrol cekikan, apalagi ketika melihat banyaknya cetakan roda motor yang melintasi jalan tersebut ketika tambalannya masih basah. Yang paling parah lucunya adalah ketika kami melihat bekas tapak kaki orang yang menyebrang ketika masih basah sehingga ada cetakan kaki di jalan. Jadi tak sempurna lagi deh.. Waduh Ok, pelajaran pertama komputer. Gurunya tidak masuk karena memang sebentar lagi Ujian Tengah Semester. Apa yang terjadi? Sepertinya dia kurang kerjaan sehingga menghack komputer teman saya. Memang, ia mempunyai kendali penuh atas komputernya karena dialah kepala lab. TI. Panik, teman saya langsung mematikan komputernya. Merasa gagal, guru saya tadi pindah hack-an. Kebetulan itu