"Who Wants to be a Joker?"
Setelah ulangan b.indonesia, dan membaca not pada pelajaran ktk, tibalah saatnya untuk pelajaran b.sunda. Sayang, guru b.sunda kami tidak dapat mendampingi kami dalam kegiatan belajar mengajar alias tak ada guru. YES! Haha. Dan semua itu merupakan penyebab dari kejadian seru ini...
Ketika guru tidak hadir, kami biasa mendapat tugas untuk mengisi waktu kami. Berhubung tak ada tugas yang diberikan, otomatis kami pengangguran. Oleh karena itu, tim kreatif kelas kami mengadakan sebuah permainan berjudul "Who Wants to be a Joker?" Game klasik ini sangat bertolak dengan akal sehat dan bertujuan untuk :
1. Menguji daya kekonyolan kita,
2. Meningkatkan rasa humor kita,
3. Menambah pengetahuan kita akan pertanyaan-pertanyaan konyol, dan
4. Pastinya membuat kita tertawa dan menyebabkan sakit perut. Wew~
Ok, sebelum masuk, kami diharuskan untuk menjawab soal "basic" yang tidak masuk di akal, yaitu:
Kita mandi biar...?
Kita pasti akan menjawab "biar bersih, segar, ataupun wangi." Namun, tidak ada yang benar. Dia berkata bahwa kita mandi "biar byur" (red: suara air). Waduh.. Berhubung salah, kamipun lolos seleksi (kok ngaco ya?).
Setelah masuk, kamipun diserbu oleh berbagai pertanyaan yang tidak bisa dijawab orang yang tidak konyol. Berikut ini pertanyaan-pertanyaannya:
1. Naik gak bisa turun? Naik haji
2. Turun gak bisa naik? Turun hujan
Memasuki tema lele
3. Lele apa yang ada di pinggir jalan? Lelepon umum
4. Lele apa yang bisa terbang? Lelepon umum
Balik ke tema umum
5. Loli apa yang keren? Loliat aja gue
6. Dari jauh dua, dari deket satu. Apa coba? Salah liat kali...
Jus !
7. Jus apa yang warnanya hitam? Justru itu gue tanya
8. Jus apa yang warnanya putih? Jus Sirsak (bukan "Justru itu gue tanya")
HAHAHAHAHAHA. Setelah tertawa terbahak-bahak, kamipun terkena efek nomor 4 dari game "Who Wants to be a Joker?" ini. Lama-lama, karena sudah kehabisan pertanyaan, pertanyaannya makin gak jelas dan tidak memiliki meaning yang berarti, seperti :
putih, kuning, hitam. Apa coba? Pocong negro injek t*kai
Lemas? Yup, benar sekali. Pada lemes semua temen-temen saya yang ikut game ini. Fuh~ Lumayan lah... Sedikit menghilangkan beban. Haha
Ketika guru tidak hadir, kami biasa mendapat tugas untuk mengisi waktu kami. Berhubung tak ada tugas yang diberikan, otomatis kami pengangguran. Oleh karena itu, tim kreatif kelas kami mengadakan sebuah permainan berjudul "Who Wants to be a Joker?" Game klasik ini sangat bertolak dengan akal sehat dan bertujuan untuk :
1. Menguji daya kekonyolan kita,
2. Meningkatkan rasa humor kita,
3. Menambah pengetahuan kita akan pertanyaan-pertanyaan konyol, dan
4. Pastinya membuat kita tertawa dan menyebabkan sakit perut. Wew~
Ok, sebelum masuk, kami diharuskan untuk menjawab soal "basic" yang tidak masuk di akal, yaitu:
Kita mandi biar...?
Kita pasti akan menjawab "biar bersih, segar, ataupun wangi." Namun, tidak ada yang benar. Dia berkata bahwa kita mandi "biar byur" (red: suara air). Waduh.. Berhubung salah, kamipun lolos seleksi (kok ngaco ya?).
Setelah masuk, kamipun diserbu oleh berbagai pertanyaan yang tidak bisa dijawab orang yang tidak konyol. Berikut ini pertanyaan-pertanyaannya:
1. Naik gak bisa turun? Naik haji
2. Turun gak bisa naik? Turun hujan
Memasuki tema lele
3. Lele apa yang ada di pinggir jalan? Lelepon umum
4. Lele apa yang bisa terbang? Lelepon umum
Balik ke tema umum
5. Loli apa yang keren? Loliat aja gue
6. Dari jauh dua, dari deket satu. Apa coba? Salah liat kali...
Jus !
7. Jus apa yang warnanya hitam? Justru itu gue tanya
8. Jus apa yang warnanya putih? Jus Sirsak (bukan "Justru itu gue tanya")
HAHAHAHAHAHA. Setelah tertawa terbahak-bahak, kamipun terkena efek nomor 4 dari game "Who Wants to be a Joker?" ini. Lama-lama, karena sudah kehabisan pertanyaan, pertanyaannya makin gak jelas dan tidak memiliki meaning yang berarti, seperti :
putih, kuning, hitam. Apa coba? Pocong negro injek t*kai
Lemas? Yup, benar sekali. Pada lemes semua temen-temen saya yang ikut game ini. Fuh~ Lumayan lah... Sedikit menghilangkan beban. Haha
Komentar
Posting Komentar