Fear Factor
Senin, 12/04/10
Tentu tidaklah asing mendengar judul tadi. Itu merupakan suatu acara, dimana para pesertanya diharuskan melakukan sesuatu yang cukup memacu adrenalin, alias menantang maut. Nah, itulah yang kami lakukan disekolah pada hari Senin. Ceritanya begini...
Waktu itu, ada tugas biologi. Kami membawa beberapa jenis buah (hanya 3 sih...), yaitu apel, jeruk, dan anggur. Setiap orang membawa masing-masing. Lalu, kami berkumpul bersama kelompk kami, yang beranggotakan 4 orang (saya, Dias, Elnath, Abi). Buahnya menjadi banyak karena masing-masing kurang lebih membawa satu. Ada apel Washington, apel fuji, apel malang, jeruk mandarin, jeruk medan, jeruk Pontianak, dan berbagai jenis anggur. Berhubung ada satu teman kami yang tidak mendapat kelompok, maka diapun bergabung dengan kelompok kami. Kebetulan, ia membawa jeruk spesial. Bukan jeruk yang bisa berubah jadi pizza, atau yang lainnya, melainkan jeruk yang cukup aneh untuk dimakan, yaitu jeruk peras. Ya, ini merupakan sarana Fear Factor kami, karena sangat jarang orang yang mau memakan jeruk peras langsung, tanpa diperas, dan dicampur gula. Kontestan terdiri dari 4 orang, saya, Dias, Elnath, dan Lukman, sedangkan Abi kameramen. Setelah jeruk yang tergolong mungil itu terbagi menjadi 4, kamipun segera bersiap-siap dan melakukan cheers alias bersulang jeruk peras sebelum kami menghampiri sang maut. 3... 2... 1... GO!! Wowowowow... rasa asam yang tak tertahankan seolah mengalir di setiap pembuluh darah yang menuju ke otak. Asam tersebut menyebabkan sakit perut ringan, kepala sedikit pening, dan efek samping lainnya, seperti ingin kentut. Akhirnya semua menjadi menyaksikan kami yang teriak-teriak sendiri karena keaseman. Namun, ternyata guru biologi saya cukup kejam. Ia juga memiliki sebuah jeruk nipis dan meminta kami melakukannya lagi seusai pariwara berikut, salah, maksud saya setelah praktikum kacang. Tak lama, kamipun membagi jeruk nipis tadi menjadi 4. Seperti sebelumnya, ritual cheers dan tertawa mengawali perjuangan kami melawan si jeruk nipis nan asam. 3... 2... 1... GO!! Wowowowow? ternyata, jeruk yang satu ini JAUH lebih asam. Saking asamnya kamipun sampai terlihat seperti orang sakaw atau orang-orang pemakai narkoba yang berhenti mengkonsumsi. Geleng-geleng, remas-remas baju, menggeliat. Hancur lah pokoknya. Sayang, videonya terhapus, sehingga tidak bisa di-upload, dan perjuangan keras kami hilang, tak berbekas, tanpa bukti...
Tentu tidaklah asing mendengar judul tadi. Itu merupakan suatu acara, dimana para pesertanya diharuskan melakukan sesuatu yang cukup memacu adrenalin, alias menantang maut. Nah, itulah yang kami lakukan disekolah pada hari Senin. Ceritanya begini...
Waktu itu, ada tugas biologi. Kami membawa beberapa jenis buah (hanya 3 sih...), yaitu apel, jeruk, dan anggur. Setiap orang membawa masing-masing. Lalu, kami berkumpul bersama kelompk kami, yang beranggotakan 4 orang (saya, Dias, Elnath, Abi). Buahnya menjadi banyak karena masing-masing kurang lebih membawa satu. Ada apel Washington, apel fuji, apel malang, jeruk mandarin, jeruk medan, jeruk Pontianak, dan berbagai jenis anggur. Berhubung ada satu teman kami yang tidak mendapat kelompok, maka diapun bergabung dengan kelompok kami. Kebetulan, ia membawa jeruk spesial. Bukan jeruk yang bisa berubah jadi pizza, atau yang lainnya, melainkan jeruk yang cukup aneh untuk dimakan, yaitu jeruk peras. Ya, ini merupakan sarana Fear Factor kami, karena sangat jarang orang yang mau memakan jeruk peras langsung, tanpa diperas, dan dicampur gula. Kontestan terdiri dari 4 orang, saya, Dias, Elnath, dan Lukman, sedangkan Abi kameramen. Setelah jeruk yang tergolong mungil itu terbagi menjadi 4, kamipun segera bersiap-siap dan melakukan cheers alias bersulang jeruk peras sebelum kami menghampiri sang maut. 3... 2... 1... GO!! Wowowowow... rasa asam yang tak tertahankan seolah mengalir di setiap pembuluh darah yang menuju ke otak. Asam tersebut menyebabkan sakit perut ringan, kepala sedikit pening, dan efek samping lainnya, seperti ingin kentut. Akhirnya semua menjadi menyaksikan kami yang teriak-teriak sendiri karena keaseman. Namun, ternyata guru biologi saya cukup kejam. Ia juga memiliki sebuah jeruk nipis dan meminta kami melakukannya lagi seusai pariwara berikut, salah, maksud saya setelah praktikum kacang. Tak lama, kamipun membagi jeruk nipis tadi menjadi 4. Seperti sebelumnya, ritual cheers dan tertawa mengawali perjuangan kami melawan si jeruk nipis nan asam. 3... 2... 1... GO!! Wowowowow? ternyata, jeruk yang satu ini JAUH lebih asam. Saking asamnya kamipun sampai terlihat seperti orang sakaw atau orang-orang pemakai narkoba yang berhenti mengkonsumsi. Geleng-geleng, remas-remas baju, menggeliat. Hancur lah pokoknya. Sayang, videonya terhapus, sehingga tidak bisa di-upload, dan perjuangan keras kami hilang, tak berbekas, tanpa bukti...
pas baca jeruk nipis jd ikutan ngences koq bs y? Tanya kenapa?
BalasHapuskok ngences?
BalasHapusasem gitu juga...