Friday Night

Waduh.. Peserta tetap latihan olimpiade matematika tinggal 2, yaitu saya dan Nafta. 2 minggu begitu terus. Sepilah jadinya. Tak apa, sekolah sudah memberi fasilitas kenapa tidak dimanfaatkan?

Nah, teman saya yang mulai sering muncul di blog ini, Ody, mengambil kesempatan emas ini. Ketika kelas kami kekurangan orang (karena tak ada yang datang), ia datang meskipun ia bukanlah anak latihan olimpiade matematika. Bahkan, ia berhasil mengerjai guru saya, yang tentunya ahli matematika. Pertanyaannya begini, ada 7 buah garis. Kita harus membuat hitungan "satu tambah satu sama dengan dua." Coba deh, pasti mikir..

Setelah jawabannya ketemu, Ody tersenyum puas karena ia dapat membuat ahli matematika berpikir. Namun, kami dikerjai balik. Begini katanya, ada 3 katak. Katak O berat 1 kg, tinggi 5 cm, dan gaya lompatnya sejauh 2 m. Katak N berat 0.75 kg, tinggi 4 cm, dan gaya lompatnya sejauh 2,5 m. Katak R berat 1.5 kg, tinggi 6 cm, dan gaya lompatnya sejauh 3 m. Pertanyaannya, berapa lompatan yang dibutuhkan masing-masing kodok untuk melewati sungai 10 m dengan kedalaman 1 m? O, N, R? Ody Nafta Ricky, sial. Kami langsung berpikir, mencoba menggunakan kemampuan fisika kami. Secara logika, katak O harus lompat 5 kali, namun jawabannya salah. Apa jawabannya? Simple, 1 kali. Penasaran? Coba cari sendiri. Tentu kami protes karena ternyata jawabannya sangatlah konyol. Lantas kami langsung ketawa-ketawa. Ternyata hadirnya Ody dapat mengubah suasana..

Pulangnya, hujan. Kami menepi di wartegnya babeh. Saya bersama Ody dan Ilham. Makan, terus chit chat sampai lama, dan tetap diterusin walaupun hujan telah berhenti. Pas mau jalan hujan lagi, tapi hanya gerimis. Lanjut !

Dari sekolah, saya bertolak ke Wr. Jambu. Kata mama saya ada gelang-gelang bagus. Okay, tapi mama saya belum tiba disana ketika saya sampai. Nunggu lah. Sambil menunggu, saya baca komik-komik yang sudah terbuka di counter buku lantai atas. Bosan, muter-muter. Liat-liat alat-alat musik, ketemu Sport Station, tapi tetap tak ada yang membuat saya bisa bertahan di satu tempat. Ke lantai 3, ada Zone 2000, tempat sejenis TimeZone. Beli 1 koin karena males mengeluarkan uang. Main Virtua Cop 2, tapi pistolnya rusak, jadi tidak bisa menembak. Benar-benar menyebalkan. Mainan rusak masih disimpan juga. Jiaelah.. Sama saja saya sudah menyumbang Rp 1000 ke tempat tersebut. Tak apa..

Akhirnya mama saya datang, dan mengajak ke toko gelang yang ternyata sudah saya datangi, dan saya kurang tertarik. Jadi sia-sia mama saya datang kemari. Diajak berputar-putar, saya menolak karena saya sudah lama keliling-keliling. Jadilah kami membeli martabak pisang, dan makan malam sop kaki kambing agar kedatangan mama saya tidak percuma. Haha..

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Isi Otomatis dari Microsoft Word

3rd Accident

Daftar Pustaka Mudah dengan Mendeley