Marry Me

Beberapa waktu yang lalu saya diundang untuk menghadiri pesta pernikahan kakak dari teman baik saya, Kang Dandi. Hari minggu kemarin (24-11-13) saya datang untuk hadir. How sweet. Pesta yang diadakan di IPB Convention Center itu dihadiri oleh lebih dari 1500 orang (berdasar undangan pada 800 orang). Ramai sekali, tidak heran makanan yang selalu menjadi target utama beberapa sudah habis tak bersisa. Tapi bukan itu tujuan sebenarnya karena inti dari pernikahan adalah mengikat janji sehidup semati sebagai pasangan yang takkan berpisah sampai maut menjemput. Pernikahan adalah sebuah langkah awal untuk menempuh hidup yang baru. Kalau kemarin saya pernah posting tentang suami yang baik, pernikahan adalah cara untuk menjadi "suami" untuk istri tercinta.

Segenap emosi meledak keluar. Perasaan senang karena penantian panjang berujung manis. Perasaan sedih karena harus meninggalkan rumah. Perasaan galau memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan. Perasaan semangat untuk menjalani hidup baru. Perasaan bangga akan pencapaian luar biasa, dan karena bisa mencoba untuk merintis sebuah jalan untuk melanjutkan keturunan serta memegang tongkat kebanggaan keluarga yang diwariskan dari orangtua. Semua terasa luar biasa, dan semua itu nyata.
Sejenak terlintas dalam pikiran saya, bagaimana jika nanti saya yang berada di posisi itu. Saya yang berdiri di depan diiringi dengan ucapan selamat dari berbagai pihak. Saya yang berurai air mata, dengan berbagai perasaan yang bercampur aduk. Saya yang menjadi seorang suami, kepala keluarga yang menjadi kepala sekaligus tulang belakang untuk menjadi sumber penghidupan keluarga saya. What would I feel? Tapi waktu saya belum tiba, saat yang tepat akan datang. Sampai waktu itu datang, biarkanlah saya mencoba untuk menjadi pasangan yang baik, belajar untuk saling mengerti, memahami, dan mencintai sebagai bekal untuk nanti saya menjadi kepala keluarga.
--SalamSukses

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Isi Otomatis dari Microsoft Word

3rd Accident

Daftar Pustaka Mudah dengan Mendeley