Pelatih

Pernah terbayang rasanya jadi pelatih? Pelatih apapun itu seperti coach sepakbola, basket, atau mungkin yang perseorangan seperti karate maupun gitar. Capek loh, terutama jika sudah menyangkut pertandingan. Kelihatannya memang hanya santai saja, di pinggir lapangan teriak-teriak, tapi ada banyak rahasia di balik semua itu.

Ambil contoh pelatih sepakbola. Sudah iya pusing mengurusi pemain untuk latihan dengan benar, pusing memikirkan strategi, pusing memastikan semua rencana berjalan dengan benar di atas lapangan, dan yang paling bahaya adalah pusing memikirkan cara menghibur tim jika ketidakmujuran tim berujung kekalahan. Pusing loh, harus bicara apa agar mental tidak down. Harus menyemangati apa agar tim tetap tabah bisa menerima walaupun jelas bahwa mereka kalah dan tidak dapat melanjutkan kompetisi (ceritanya knock out gitu sistemnya). Tahu sendiri bahwa di tiap pemain, mengalir darah kemenangan. Ketika kemenangan tak didapat, hilang sudah darah diri ini dan rasanya mau mati.

Nah di sana lah peran pelatih, selalu memotivasi pemain agar tetap ikhlas dan memacu mereka untuk lebih baik lagi di kemudian hari. Tidak mudah memang, dan pada awalnya pasti sulit diterima. Pelatih hanya mengawasi pertandingan, tidak merasakan langsung ketatnya persaingan panas di dalam lapangan, namun pelatihlah yang harus mengerti letak kesalahan dari timnya dan berusaha untuk terus menjaga kesolidan tim demi menjadi tim yang terbaik. Tanpa pelatih, tim akan jadi terombang-ambing tanpa arahan yang jelas. Maka dari itu, walaupun menjadi sebuah tugas yang berat, kursi pelatih merupakan kursi panas yang ditawarkan yang memegang peran penting dalam kesuksesan seseorang/tim. Semangat buat para coach! Belum saatnya saya sekeren kalian. Salut :)

--Salam Sukses

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Isi Otomatis dari Microsoft Word

3rd Accident

Daftar Pustaka Mudah dengan Mendeley