Beban Berlebih Jika Menikah Muda

Menikah merupakan sebuah pilihan. Siapapun boleh menikah, bahkan ketika kita menikah, maka kita akan mendapatkan keberkahan selama pernikahan tersebut dilaksanakan sesuai dengan undang-undang yang berlaku, dan bertujuan untuk membentuk keluarga sakinah, mawaddah, warahmah. Namun bagaimana dengan keinginan untuk menikah muda? Hal tersebut tidak dilarang merut UU pernikahan di Indonesia selama mempelai pria sudah berumur minimal 18 tahun dan wanita 15 tahun (kalau saya tidak salah). Pilihan tersebut masih menyisakan banyak argumen yang menolak maupun mendukung.


Coba kita posisikan diri kita sebagai seorang mahasiswa pria yang berumur 19 tahun, dan berencana untuk menikah. Apakah pilihan tersebut salah? Tidak, selama ia mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarganya (tentu dengan restu dari orangtua). Namun, coba bayangkan ketika kita yang masih kuliah pasti sibuk mengurusi akademis, sosial, dan juga organisasi yang semua berkaitan dengan time-management. Semua perhatian kita kepada hal tersebut akan teralihkan jika kita memiliki keluarga baru. Walaupun semisal sang istri tidak meminta apa-apa, tetap saja kebutuhan keluarga harus dipenuhi oleh kepala keluarga, yakni sang suami. Belum lagi terkait masalah ekonomi yang mengharuskan sang suami mencari mata pencaharian di sela-sela waktu kuliah. Apalagi jika pasangan tersebut sudah memiliki momongan yang tentu saja akan menambah bebannya. Urusan pernikahan bukanlah hal yang mudah, bukan juga hal sederhana.

Jadi, walaupun berkah, menikah muda merupakan pilihan sulit karena memcah fokus kita kepada urusan keluarga baru dan akademis. Kedua hal tersebut merupakan urusan yang sangat berat untuk ditangani secara bersamaan. Bersabarlah. Selesaikan kuliah terlebih dahulu, cari kerja yang baik, berpenghasilan cukup, barulah menikah karena segala sesuatu yang tidak dipersiapkan dengan matang tidak akan berjalan dengan baik.
--SalamSukses

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Isi Otomatis dari Microsoft Word

3rd Accident

Daftar Pustaka Mudah dengan Mendeley