Percayakan Saja

Suatu hal yang bisa menjadi hal tersulit bagi manusia adalah percaya. Lumrah bagi manusia untuk tidak percaya dalam artian waspada. Contohnya adalah tidak percaya pada prang yang baru kenal di dalama bis umum, dan tiba-tiba ia menawarkan permen. Bisa juga tidak percaya pada orang yang sok akrab, walaupun sebenarnya bisa jadi orang tersebut telah mengenal kita. Maka biasanya ia mengenalkan diri, dan perlahan namun pasti mendapatkan kepercayaan kita. Kita merasa nyaman, dan lama kelamaan bisa sepenuhnya percaya. Bukan hal yang mudah didapat, ya?

Sayangnya menghilangkan kepercayaan tidaklah sesulit mendapatkannya. Satu kesalahan yang menyakitkan dapat membuat kita tak lagi dipercaya. “Karena nila setitik, rusak susu sebelangga” begitu pepatah mengatakan. Ibaratnya, satu kali berbuat salah adalah seperti satu kali menancapkan paku pada pagar kayu. Semakin banyak salah, semakin banyak pula paku yang ditancapkan. Lalu kita meminta maaf pada dia yang telah kita sakiti. Hal itu layaknya mencabut paku-paku yang menancap tadi. Hilang, memang, namun ada bekas yang tidak akan hilang. Bekas tersebut akan terus ada sampai akhir hayat pagar kayu itu. Oleh karena itu, sebisa mungkin kita kurangi perbuatan salah, dan lebih banyak berbuat baik. Manusia tak luput dari kesalahan, namun setiap manusia adalah pemimpin yang kelak akan dimintai pertanggungjawabannya. Jagalah kepercayaan dari orang lain karena sepercik api bisa membakar habis seluruh kayu bakar yang telah susah payah kita kumpulkan.


--SalamSukses

Komentar

  1. Benar rick, hanya manusia selevel rasul yang bisa menghilangkan bekas paku

    nice posting

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Isi Otomatis dari Microsoft Word

3rd Accident

Daftar Pustaka Mudah dengan Mendeley