Nostalgia Mainan


Gue suka mengingat betapa bahagianya masa kecil gue dulu. Sewaktu gue kecil, gue diperkenalkan dengan banyak mainan. Ada mobil HotWheels, beyblade, robot Power Rangers and the gank, karambol, bola sepak, bola football, dan masih banyak lagi mainan gue dulu yang tidak dapat gue sebutkan satu per satu. Jujur aja gue memiliki imajinasi yang liar ketika diberikan sebuah mainan, terutama mainan robot-robotan.

Ketika gue memegang dua buah robot, satu hal yang pasti gue lakukan: membuat mereka berantem. Whoa! Tinju muka, tendang kepala, sikut, lempar ke jurang *lebih tepatnya dari atas bed ke bawah*, pokoknya tidak ada habisnya, lah. Bahkan yang sudah mati pun bisa "dihidupkan kembali", dan berbalik menang. Suka-suka gue *yeah*. Segitu baru dua, apalagi banyak, ga terbayang kan? Kalau lu pikir gue ga bisa berimajinasi untuk satu robot, lu salah besar. Biasanya gue ajak dia "jalan-jalan", dan.. berantem dengan robot khayalan *hahaha*.


Gambar 1. Mainan Power Ranger yang pernah gue punya. Mata sama dadanya bisa nyala *hehehe*

Mainan lain yang cukup sering gue mainkan adalah LEGO. Mungkin ada yang familiar dengan mainan ini, tetapi mungkin juga ada yang tidak. Ada yang mengenal LEGO berupa brick, tetapi ada juga yang kenal dengan LEGO Technic. Dulu gue dikenalkan dengan LEGO untuk anak, yang biasa disebut DUPLO. Baru setelah gue agak besar sedikit, mulai bermain dengan bricks. Memang kerjaan gue hanya mengikuti buku petunjuk, tapi menjadi sebuah kepuasan tersendiri jika berhasil menyelesaikannya dengan baik. Nah, kebetulan gue juga dikenalkan dengan LEGO Bionicle, yang berbentuk seperti robot. Tentu saja imajinasi gue semakin liar, apalagi Bionicle dapat digabung-gabung satu sama lain. Sudah digabung, diajak berantem. Menarik, sungguh sangat menarik.

Gambar 2. LEGO Bricks
Gambar 3. LEGO Technic, membuat lu merasa seperti teknisi :D
Gambar 4. DUPLO (bricks for scale)
Gambar 5. Bionicle Tahu (namanya), Bionicle pertama gue.
Pokoknya, dahulu mainan adalah hidup gue. Memang gue lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, asyik sendiri dengan mainan gue. Gue jarang keluar, bermain dengan tetangga, tapi setidaknya gue masih bermain dengan mainan yang berupa benda. Sedikit sedih melihat anak kecil jaman sekarang yang mainannya gadget. Gue merasa umur segitu belum waktunya ber-gadget, tapi lebih ke mengenal benda nyata yang bisa membuat anak kecil menjalankan fungsi motorik, dan juga membuatnya menjelajah lebih jauh ke alam imajinasinya. Entah mungkin karena kemajuan teknologi, tapi bagi gue gadget pada anak itu membelenggu anak dalam berinteraksi. Gue bersyukur dulu gue banyak main mainan sehingga gue menjadi "tukang imajinasi" seperti sekarang *haha*. Itu cerita gue, bagaimana cerita masa kecil lu? ;)

P.S. Sampe sekarang gue masih main LEGO, loh *hehe*.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Daftar Isi Otomatis dari Microsoft Word

3rd Accident

Daftar Pustaka Mudah dengan Mendeley